reginabelle.org – Blink-182, siapa yang tidak mengenal band pop punk asal Amerika Serikat ini? Sejak berdiri pada tahun 1992, Blink-182 telah menorehkan sejarah panjang dalam industri musik dunia. Lagu-lagu hits mereka seperti “All The Small Things,” “I Miss You,” dan “First Date” menjadi anthem bagi generasi muda di seluruh dunia. Namun, tahukah kamu bagaimana cerita di balik terbentuknya band Blink-182? Yuk, simak kisah lengkapnya dalam artikel kali ini!
Band Blink-182 Didirikan Pada Tahun 1992
Blink-182 berdiri pada tahun 1992 di Poway, California oleh ketiga orang anggotanya: Mark Hoppus (vokal dan bass), Tom DeLonge (gitar dan vokal), dan Scott Raynor (drum). Awalnya mereka membentuk band bernama Duck Tape yang kemudian berganti nama menjadi Blink.
Pada masa awal karir mereka, Blink-182 sering tampil di klub-klub kecil di San Diego. Namun, perjalanan awal mereka tidaklah mulus. Pada tahun 1995, Scott Raynor mengundurkan diri dari band karena masalah pribadi. Meskipun demikian, hal ini tidak menghentikan langkah Blink-182 untuk terus berkarya.
Setelah mempertimbangkan beberapa drummer baru, Travis Barker akhirnya bergabung dengan Blink-182 pada tahun 1998. Dengan formasi baru ini, album kedua yang berjudul “Dude Ranch” dirilis pada tahun yang sama dan menjadi sukses besar.
Sejak itu hingga sekarang punya banyak penggemar di seluruh dunia telah menyaksikan evolusi musikalitas dari Band Blink-182 dalam merilis lagu-lagu hits pop punk seperti “What’s My Age Again?” and “Adam’s Song.” Tidak hanya itu saja, eksperimen musik mereka dalam genre lain seperti alternative rock juga sudah berhasil dicapai dalam rilisan album-album terbaru mereka.
Musim Pertama Mereka Membuat Album dengan Single “Dammit”
Pada musim pertama, Blink-182 merilis album debut mereka yang berjudul “Cheshire Cat” pada tahun 1995. Album ini menampilkan suara punk rock khas dengan ketukan drum cepat dan nada gitar yang keras. Namun, single andalannya adalah lagu “Dammit”.
Lagu tersebut menjadi hit besar di kalangan penggemar pop-punk dan membantu memperluas basis penggemar band di seluruh dunia. Melodi yang mudah dikenali dan lirik yang kuat membuatnya menjadi salah satu lagu paling terkenal dari diskografi Blink-182 sampai saat ini.
Meskipun album debut mereka tidak mencapai popularitas yang sama seperti beberapa rilisan berikutnya, namun berhasil memberikan pembuktian kepada industri musik bahwa Blink-182 pantas diperhitungkan sebagai pelopor genre pop-punk baru.
Dalam tahap awal karier Band Blink-182, “Dammit” mungkin menggambarkan kesulitan dalam menjalin hubungan asmara atau bahkan kekecewaan terhadap sesuatu hal tertentu. Lagunya sangat dinamis dan energik serta cocok dikonsumsi oleh para remaja pada masa itu maupun sekarang ini.
Pembukaan Album “Enema of the State” Membawa Band Blink-182 Dalam Pertemuan yang Sangat Berat dengan The Smiths
Blink-182 adalah salah satu band yang memiliki sejarah musik rock yang panjang dan unik. Salah satu momen penting dalam karir mereka adalah ketika mereka merilis album “Enema of the State” pada tahun 1999. Album ini membawa Blink-182 dalam pertemuan yang sangat berat dengan band legendaris The Smiths.
Pertemuan itu terjadi karena lagu pembuka dari album tersebut, yaitu “Dumpweed”, memiliki intro gitar yang mirip dengan lagu milik The Smiths bertajuk “How Soon Is Now?”. Hal ini membuat banyak penggemar musik menaruh perhatian khusus pada album baru Blink-182.
Namun tidak hanya itu saja, lagu lain di album tersebut seperti “Adam’s Song” dan “All the Small Things” juga berhasil menjadi hit besar di seluruh dunia. Kecerahan terhadap musik rock serta keberanian untuk mengeksplorasi tema-tema dewasa membuat Blink-182 semakin populer dan melekat di hati para penggemarnya.
Dalam konteks persaingan industri musik global saat itu, memasukkan unsur-unsur dari band legendaris seperti The Smiths dapat menjadi sebuah kesalahan fatal bagi karir seorang artis. Namun bagi Blink-182, hal ini malah memberikan dampak positif bagi popularitas mereka. Sementara itu, penggunaan elemen-elemen baru dalam genre punk/pop punk telah menghasilkan sukses secara komersial serta mendapat pujian dari kritikus musik internasional.
Kecerahan Terhadap Musik Rock dan Ketajaman Lagu Membuat Band Ini Bermain di Arena Musik Global
Blink-182 merupakan band asal California yang terkenal dengan lagu-lagu pop punk mereka. Salah satu faktor kesuksesan Blink-182 adalah kecerahan dalam musik rock dan ketajaman lirik lagu mereka.
Dalam genre musik pop punk, energi dan melodi upbeat selalu menjadi perhatian utama. Namun, Blink-182 berhasil menonjolkan karakteristik ini dengan menambahkan kecerahan dalam aransemen musiknya, membuat setiap lagunya terdengar lebih ceria dan menyenangkan untuk didengar.
Tidak hanya itu, ketajaman lirik yang dimiliki oleh Blink-182 juga sangat memukau para penggemarnya. Lirik-lirik seperti “I wanna see some naked dudes / That’s why I built this pool”, atau “Well I guess this is growing up” dapat menggambarkan emosi remaja secara jujur dan lugas.
Kecerdasan dalam bermusik serta kreativitas di ranah penulisan lagu membuat Blink-182 mampu bermain di arena musik global dengan sukses besar. Mereka telah mempengaruhi banyak band-band lainnya di industri musik modern hingga saat ini.
Kegiatan Mereka Sejak 1996
Setelah merilis album kedua mereka “Dude Ranch” pada tahun 1997, Blink 182 mulai memperluas jangkauan musik mereka dan menampilkan konser di seluruh dunia. Mereka terus berjuang untuk menemukan identitas musik yang kuat dan unik, dengan menggabungkan elemen punk rock, pop punk, dan alternative rock.
Pada awal tahun 2000-an band ini mencapai puncak popularitasnya dengan rilisan album ketiga mereka “Enema of the State”, yang menampilkan hits seperti “All The Small Things” and “What’s My Age Again?”. Lagu-lagu tersebut menjadi sukses besar secara komersial dan membawa Blink 182 ke panggung internasional.
Namun sayangnya pada tahun 2005 band ini harus melewati masa sulit setelah Tom DeLonge keluar dari grup. Namun Mark Hoppus (vokalis bass) dan Travis Barker (drummer) tetap melanjutkan karir bermusik mereka sebagai duo hingga akhirnya Matt Skiba bergabung bersama Blink-182 pada tahun 2015.
Meskipun telah mengalami banyak perubahan dalam formasi anggota band sejak pembentukannya pada tahun 1992, Blink-182 berhasil bertahan hidup sebagai salah satu ikon musik generasi X dan Y. Mereka kini masih aktif membuat lagu baru serta melakukan tur dunia hingga saat ini.
Album “Blink-182” Menjadi Sukses dan Membuat Band Ini
Album “Blink-182” menjadi sukses dan membuat band ini semakin dikenal di dunia musik. Lagu-lagu seperti “All the Small Things” dan “What’s My Age Again?” telah menjadi anthem bagi banyak orang yang tumbuh besar pada tahun 90an dan awal 2000an. Namun, meskipun kesuksesan mereka dalam karir musik, Blink 182 juga mengalami beberapa konflik internal yang akhirnya memuncak ke perpisahan anggota Tom DeLonge pada tahun 2015.
Meski begitu, hingga saat ini Blink 182 masih tetap eksis sebagai band rock alternatif paling terkenal di dunia. Dengan lagu-lagu baru yang dirilis secara berkala serta tur keliling dunia untuk mempromosikan karya mereka, tak heran jika fans dari seluruh penjuru bumi selalu menantikan kabar terbaru dari trio Mark Hoppus, Travis Barker, dan Matt Skiba.
Dan itulah sejarah singkat namun impresif tentang berdirinya band Blink 182 hingga mencapai puncak kesuksesannya. Bagi para penggemar setianya atau pun penikmat musik rock secara umum, tidak diragukan lagi bahwa nama Blink 182 akan terus bertahan lama di industri musik global.